Berbagai jenis hewan yang hidup saat ini oleh para ilmuwan dipercaya sebagai bentuk evolusi dari hewan yang hidup di masa lampau. Namun dalam prosesnya seiring kondisi bumi yang semakin menua, perubahan hewan yang dimaksud juga cenderung menurun. Salah satu gambarannya dapat dilihat dari hewan gajah yang masih satu keluarga dengan mamut.
Mamut (mammoth), sendiri adalah keluarga gajah yang hidup di zaman prasejarah. Salah satu perbedaan mamut dengan gajah di masa kini terletak pada kulit tubuhnya yang ditutupi bulu panjang dengan punggung tinggi.
Selain mamut ada juga stegodon, yang diyakini masih hidup hingga sekitar 4.100 tahun yang lalu. Baik stegodon atau mamut, berbagai penemuan fosil kerangkanya hingga saat ini masih kerap ditemukan di berbagai belahan dunia. Termasuk di Indonesia, yang pernah melaporkan penemuan fosil stegodon di wilayah Sumedang.
Penemuan fosil mamut pun lebih sering lagi. Bukan dalam bentuk kerangka, di beberapa negara dengan kawasan dingin, bahkan kerap ditemukan wujud utuh bayi yang beku.
1. Penemuan bayi mamut di Yukon, Kanada
Being part of the recovery of Nun cho ga, the baby woolly mammoth found in the permafrost in the Klondike this week (on Solstice and Indigenous Peoples’ Day!), was the most exciting scientific thing I have ever been part of, bar none. https://t.co/WnGoSo8hPk pic.twitter.com/JLD0isNk8Y
— Prof Dan Shugar (@WaterSHEDLab) June 24, 2022
Gambaran penemuan di atas nyatanya baru saja terjadi belum lama ini, di kawasan paling barat dari tiga wilayah Kanada, yakni Yukon. Fosil beku bayi mamut tersebut ditemukan dalam keadaan utuh oleh seorang penambang emas di kawasan tambang Klondike, pada tanggal 21 Juni.
Mengutip heritagedaily, adapun spesimen yang ditemukan berjenis mamut berbulu (woolly mamooth), dengan nama ilmiah Mammuthus primigenius. Oleh para ilmuwan, spesies satu ini diyakini hidup selama zaman Pleistosen hingga akhirnya punah pada zaman Holosen.
Masih menurut sumber yang sama, terungkap jika spesimen yang ditemukan berjenis kelamin betina. Hewan ini diyakini sudah beku sejak 30.000 tahun lalu, yang mana di zaman tersebut para ilmuwan meyakini jika wilayah Yukon memang masih dihuni oleh mamut, kuda liar purba, singa gua, dan bison stepa.
Dr. Grant Zazula, ahli paleontologi pemerintahan Yukon lebih detail menjelaskan bagaimana kondisi spesimen tersebut.
“Dia memiliki belalai, memiliki ekor, telinga kecil yang mungil. Dia juga memiliki ujung gading kecil yang digunakan untuk mengambil rumput (sebagai makanan).” terangnya.
Lebih detail, Zazula mengungkap jika kemungkinan bayi mamut itu berusia sekitar 30-35 hari ketika mati dan menjadi fosil. Bicara penyebabnya, ia memprediksi jika bayi hewan prasejarah tersebut tersesat di tengah badai.
2. Bukan yang pertama

Kenyataannya penemuan kali ini bukanlah yang pertama. Mamut woolly sendiri memang merupakan spesies mamut sekaligus hewan prasejarah yang paling banyak dipelajari oleh para ilmuwan.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut lantaran mamut termasuk hewan yang paling sering ditemukan spesimennya dalam keadaan utuh atau setengah utuh, terutama spesimen individu bayi dalam kondisi beku.
Tercatat jika spesimen beku lain yang pernah ditemukan juga berada di Siberia pada tahun 2007, yang kala itu diketahui sudah berusia sekitar 39.000-42.000 tahun. Lain itu penemuan serupa juga sudah lebih dulu ditemukan pada tahun 1948 di sebuah tambang emas pedalaman Alaska.
3. Jejak kehidupan mamut

Mamut berbulu diperkirakan memiliki ukuran yang tak jauh berbeda dengan gajah Afrika modern. Di mana individu jantan dewasa biasanya memiliki tinggi bahu antara 2,7-3,4 meter dan berat hingga 6 metrik ton. Sementara betina dewasa memiliki tinggi bahu mencapai 2,6-2,9 meter dan berat hingga 4 metrik ton.
Mamut berbulu memiliki gading yang sangat panjang dengan ukuran yang kira-kira sama dengan gajah Afrika modern. Perbedaan terlihat berupa ciri gading yang melengkung, besar, dan kuat, di mana panjangnya dapat mencapai 5 meter.
Biasa hidup dalam kelompok kawanan besar, keberadaan mamut berbulu mulai menurun pada akhir zaman Pleistosen, dan menghilang di sebagian besar wilayah daratannya. Meski begitu, ada sejumlah populasi yang terisolasi dan bertahan di sejumlah wilayah lain.
Beberapa prediksi kehidupan spesies mamut terakhir diyakini berada di Pulau St. Paul (Alaska) hingga 5.600 tahun yang lalu. Lain itu ada juga di Pulau Wrangel (Rusia) hingga 4.000 tahun lalu, dan kemungkinan di Yukon hingga 5.700 tahun lalu.