Cara kecoak bertahan hidup dari hantaman asteroid yang musnahkan dinosaurus

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Kecoak (Beta/Flickr)
Kecoak (Beta/Flickr)

Kecoak merupakan hewan yang dapat bertahan hidup dari hantaman asteroid raksasa ke Bumi. Hal yang mana peristiwa tersebut menjadi penyebab kepunahan massa yang memusnahkan banyak makhluk hidup, salah satunya adalah dinosaurus.

Hal ini pun akhirnya menimbulkan beberapa pertanyaan dari orang-orang, bagaimana cara kecoak melindungi diri saat terjadinya tumbukan batuan luar angkasa pada 66 juta tahun yang lalu itu. Padahal menyebabkan kepunahan massal beberapa spesies ketika itu.

Lalu apa yang menyebabkan hewan ini dapat bertahan? Bagaimana spesies ini dapat bertahan hidup dalam masa yang sulit tersebut? Berikut uraiannya:

1. Kecoak mampu bertahan

Kecoak (Henrik Petersen/Flickr)
Kecoak (Henrik Petersen/Flickr)

Dilansir dari Live Science yang dimuat Kompas, Selasa (17/4/2022) saat batuan yang disebut Chicxulub jatuh dari luar angkasa dan menghantam Bumi, kecoak diketahui hidup di sana. Kecoa juga merupakan salah satu hewan yang bertahan dari fenomena yang memusnahkan tiga perempat tumbuhan dan hewan di Bumi.

Peneliti pasca doktoral di West Virginia University, Brian Lovett berpendapat bahwa cara kecoak bertahan hidup karena hewan ini memiliki bentuk tubuh yang sangat baikĀ  untuk bertahan hidup, bahkan ketika bencana meteor terjadi sekalipun.

  Lele Mutiara, sebagai generasi terbaru ikan populer di Indonesia

“Jika Anda pernah melihat kecoak, Anda mungkin memperhatikan bahwa tubuh mereka sangat rata. Ini bukan sebuah kebetulan,” ungkap Lovett.

Katanya serangga yang memiliki tubuh lebih rata ini dapat menekan dirinya ke tempat yang lebih sempit. Dengan demikian, kecoak bisa bersembunyi di tempat yang sulit dijangkau dan membantunya bertahan dari dampak hantaman Chicxulub, asteroid penyebab kepunahan massal.

Dijelaskan Lovett, pada saat menghantam permukaan tanah otomatis suhu di Bumi meningkat. Kecoak yang mempu berlindung di celah-celah tanah sempit berkat tubuhnya yang kecil. Akibatnya mereka terlindungi dengan baik dari suhu yang sangat panas di permukaan Bumi.

“Dampak meteor memicu serangkaian efek mengerikan, membuat debu beterbangan yang membuat langit sangat gelap. Saat Matahari tenggelam, suhu turun dan kondisi di Bumi mendingan,” tutur Lovett.

2. Pemakan segala

Kecoak (Mikhail Omelko/Flickr)
Kecoak (Mikhail Omelko/Flickr)

Saat matahari menerangi Bumi, tanaman yang masih hidup akan berusaha untuk tumbuh, sementara organisme yang kehidupannya bergantung pada tanaman mengalami kelaparan. Sebaliknya kecoa adalah serangga omnivora yang dapat bertahan hidup dengan mengonsumsi jenis makanan apa pun.

  3 dampak positif dari terjadinya letusan gunung api

Memiliki sifat yang tidak pilih-pilih makanan membantu kecoak mampu bertahan hidup di masa-masa sulit. Di samping itu, umumnya kecoak bertelur di tempat yang aman. Telur kecoak seperti kacang kering, disebut oothecae yang berarti “kotak telur”.

Oothecae atau telur kecoak ini bertekstur keras sehingga bisa melindungi isinya dari kerusakan fisik, serta ancaman seperti banjir dan kekeringan,” tulisnya.

Lovett menyebut kecoak modern adalah hewan kecil yang dapat hidup di mana saja di daratan, dari panasnya daerah tropis hingga beberapa bagian terdingin di dunia. Para ilmuwan, jelasnya memperkirakan ada lebih dari 4.000 spesies kecoak di dunia.

3. Kecoak dan manusia

Kecoak (Mikhail Omelko/Flickr)
Kecoak (Mikhail Omelko/Flickr)

Kecoak menjadi spesies yang tidak asing ditemukan di sekitar rumah, tempat sampah, atau selokan. Beberapa spesies kecoak memang diketahui sangat suka hidup dengan manusia, lalu berkembang menjadi hama karena sulitnya dimusnahkan.

Hewan ini juga bisa membawa penyakit dan menyebarkan kepada manusia. Lovett berkata bahwa ancaman terbesar kecoak bagi kesehatan adalah alergi yang bisa memicu serangan asma, ataupun reaksi alergi lainnya. Sedangkan hama kecoak sangat sulit dikendalikan.

  Soa-soa layar, dinosaurus asal Indonesia yang populasinya terancam

“Hama kecoak sulit dikendalikan karena mereka kebal terhadap insektisida kimia, dan mereka memiliki kemampuan sama yang membantu nenek moyang mereka hidup lebih lama dinosaurus,” ucap Lovett.

Kendati begitu, bagi sebagian peneliti kecoak merupakan hewan yang bisa dipelajari secara ilmiah. Saat ini para peneliti mempelajari kecoak guna memahami bagaimana mereka hidup, serta bentuk tubuhnya untuk merancang robot yang tengah dikembangkan.

Artikel Terkait