Kucing menjadi salah satu hewan yang paling banyak dipelihara oleh manusia. Pasalnya, sifat kucing yang jinak membuat manusia tidak enggan untuk memeliharanya. Bahkan sebagian orang beranggapan bahwa kucing adalah salah satu hewan yang paling bisa mengerti perasaan pemiliknya.
Tidak berlebihan rasanya bila kucing menjadi salah satu hewan yang cukup dimuliakan dalam Islam karena keistimewaan dan keutamaan yang dimiliki. Misalnya saja, air liurnya yang tidak najis, kemampuannya membersihkan diri, hingga menjadi salah satu hewan kesayangan Nabi Muhammad S.A.W.
Lalu mengapa hewan ini menjadi yang diistimewakan dalam Islam? Apa manfaat kucing sebenarnya? Berikut uraiannya:
1. Kisah tentang kucing dalam Islam

Dalam bahasa Arab, kucing dinamakan Qith, Sanur, Dhayyun, Hirr, Bas (dialek penduduk Syam), Masy (dialek penduduk Magrib), Qathawah (dialek semenanjung Arab). Dikisahkaan, Rasullulah S.A.W memiliki kucing bernama Muezza (Read: Mu’izzah).
Rasulullah sangat menyayangi Muezza lantaran dia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah mengikuti lantunan suara adzan. Bahkan ada satu kejadian yang memperlihatkan kasih sayang Rasulullah terhadap hewan peliharaanya ini.
Yakni ketika Nabi Muhammad SAW akan mengambil jubahnya, akan tetapi Muezza terlihat tertidur di atas jubah Rasulullah, melihat hal itu Nabi Muhammad SAW tidak lantas membangunkannya, akan tetapi beliau memotong belahan lengan yang ditiduri Muezza, supaya tidak mengganggu kucingnya yang sedang tertidur pulas.
Selain itu terdapat kisah seorang wanita yang masuk neraka sebab mendzalimi seekor kucing. Dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya. Lebih parahnya wanita tersebut tidak melepaskan kucingnya untuk mencari makan sendiri.
“Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung seekor kucing sehingga kucing itu mati. Karena itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat menangkap serangga-serangga bumi.” (HR Muslim).
2. Kucing dalam peradaban Islam

Dikutip dari Jurnal Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar, tentang Keistimewaan Kucing; Kajian Tematik Hadis oleh Andi Alda Khairul Ummah, kucing hadir dalam peradaban Islam sejak abad 13 silam.
Dalam jurnal tersebut diceritakan pada abad 13, dalam dunia seni Islam, rupa kucing dijadikan mata uang sebagai bentuk manifestasi penghargaan masyarakat Islam. Sedangkan, dunia sastra, para penyair membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa.
Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo dijelaskan pada dinasti Mamluk, Baybars al Zahir, seorang sultan yang juga pahlawan garis depan dalam perang salib sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan di dalamnya.
Hingga saat ini, mulai dari Damaskus, Istanbul hingga Kairo, masih bisa dijumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat. Menjadikan kota ini sebagai rumah bagi kucing.
3. Keistimewaan dan keutamaan kucing

Kucing memiliki beberapa keistimewaan dan keutamaan, seperti pada lapisan kulitnya terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri, uniknya otot yang terdapat pada kucing dapat menyesuaikan dengan sentuhan manusia.
Pada permukaan lidah kucing terdapat berbagai benjolan yang mengerucut berbentuk seperti gergaji. Bukan tanpa sebab, permukaan lidah dengan bentuk seperti ini sangat efektif untuk membersihkan kulit dari kotoran dan bakteri yang hinggap pada tubuh kucing.
Kucing juga termasuk hewan terbersih. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa sampel yang diambil dari kulit luar ternyata tidak berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80 persen jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding kuman.
Sementara penelitian juga menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba, liurnya bersih dan membersihkan. Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menyebutkan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bernama Iysozyme yang berfungsi sebagai pembersih bakteri.
Kucing terkenal sebagai hewan peliharaan yang setia dan menghilangkan rasa kesepian. Sebagian orang memelihara kucing untuk menghilangkan rasa kesepian. Mereka yang memelihara kucing seringkali mengajaknya mengobrol dan bermain, hal ini untuk menjadi obat terapi.