Ini alasan mengapa gorila jantan suka memukul-mukul dada

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Gorila (ingaambrosia/flickr)

Gorilla menjadi salah satu jenis primata yang bisa dibilang cukup ‘menyeramkan’. Menyeramkan dalam artian, satwa satu ini memiliki tubuh kekar dan kekuatan yang juga besar. Kesan seram tersebut akan semakin muncul ketika mereka melakukan gerakan khas memukul-mukul dada.

Saking kuatanya, terungkap jika Gorilla dapat mengangkat beban hingga 10 kali berat badannya. Lain itu, mereka juga diyakini memiliki kekuatan setara dengan 15 orang pria dewasa.

Disebut sebagai primata terbesar asal Afrika yang masih hidup hingga saat ini, Gorilla memang identik dengan kebiasaan memukul-mukul dada. Tapi tak banyak yang tahu, rupanya ada alasan dan makna tertentu dari kebiasaan tersebut.

Apa alasan yang dimaksud? Berikut penjelasannya secara detail:

Menunjukkan kekuasaan

Gorila (Katerina Jisova/flickr)

Lebih dulu membahas kebiasaan yang dimaksud, individu gorila yang biasa memukul dada adalah gorila jantan. Mereka biasa berdiri dengan dua kaki dan menggunakan tangan yang ditungkupkan, namun bukan berupa kepalan tangan untuk bergantian memukul-mukul bagian dadanya.

Menurut para peneliti di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, kebiasaan tersebut serupa dengan ciri ayam pejantan yang membusungkan dada untuk menunjukkan dominasi.

  Menelisik sebab, mengapa rumah kayu sederhana di Lombok bisa tahan gempa

Disebutkan bahwa para ilmuwan percaya, gorila menggunakan pemukulan dada ini sebagai bentuk mengintimidasi saingan potensial. Saingan potensial yang dimaksud bukan hanya terhadap sesama gorila jantan, tapi juga terhadap lingkungan atau makhluk lain di sekitarnya yang dianggap mengancam.

Hal tersebut mereka lakukan untuk menunjukkan kekuasaan dan menakut-nakuti lawan agar tidak betindak macam-macam.

Namun di lain sisi, rupanya kebiasaan tersebut juga biasa digunakan untuk menjalin komunikasi non-vokal dalam menarik perhatian gorila betina.

Fakta pukulan dada gorila

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Timberwolf (@wild_timberwolf)

Di saat bersamaan, rupanya terungkap jika kebiasaan pukulan dada gorila juga dipengaruhi oleh ukuran tubuhnya. Lebih detail, dijelaskan bahwa gorila jantan dengan tubuh lebih besar melakukan pemukulan dada dengan frekuensi yang lebih rendah.

Tak berhenti sampai di situ, kebiasaan gorila memukul-mukul dada di saat bersamaan juga diyakini sebagai cara mereka dalam berkomunikasi dengan calon pasangan.

  Ketika gajah harus sekolah, apa yang mereka pelajari?

Maksudnya, lewat pukulan dengan frekunsi dan pola tertentu, mereka menyampaikan informasi tentang ukuran tubuh, di mana hal itu akan berpengaruh bagi para gorila jantan dewasa pada saat musim kawin.

Selama ini banyak muncul film yang menceritakan soal Gorila dan menyertakan adegan hewan tersebut dalam memukul-mukul dada. Rupanya, ciri yang digambarkan dalam film selama ini kebanyakan salah.

Lebih detail, dalam film biasanya gorilla digambarkan memukul dada dengan kondisi tangan mengepal. Padahal, tangan yang dimaksud sama sekali tidak dikepal, melainkan ditungkupkan. Pola tangan tersebut yang dipercaya membuat suara pukulan menjadi lebih kuat.

Lain itu, postur tubuh yang nampak juga biasanya dilakukan dengan cara berdiri dan membusungkan dada. Hal tersebut membuat pukulan dada gorila bisa didengar hingga jarak setengah mil atau sekitar 800 meter.

Artikel Terkait