Mengenal buah salju, benarkah punya sensasi dingin alami saat dimakan?

Buah-buahan begitu disukai karena banyak memiliki kandungan air. Bahkan dalam kondisi tertentu, ada yang mengonsumsi buah dengan cara olahan dingin seperti dijadikan es, salad, dan lain-lain. Tapi apa jadinya kalau ternyata ada buah yang aslinya sudah memiliki sensasi dingin? Yaitu buah salju.

Iya, tanpa perlu dimasukkan dalam kulkas, diolah menjadi es, atau dibuat sedemikian rupa, buah salju sudah memiliki sensasi dingin saat dimakan langsung. Benarkah demikian?

Belum pernah mendengar jenis buah salju sebelumnya atau bahkan belum tahu bagaimana wujudnya? Mari kita mengenal buah satu ini lebih dalam.

1. Tentang buah salju

Bukan asli berasal dari Indonesia, buah salju yang memiliki nama latin/ilmiah Inga edulis sebenarnya berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Walau jarang dan sulit dijumpai, tapi di Indonesia buah ini biasanya ada di Bali, tepatnya wilayah Pasar Bedugul.

Mengenal buah salju, benarkah punya sensasi dingin alami saat dimakan?
buah salju

Secara global, buah ini dikenal juga dengan nama ice cream bean. Kalau dilihat dari wujud fisik, buah salju sering dianggap sama dengan buah kapas, padahal keduanya jelas berbeda. Lain itu buah kapas sendiri memiliki nama latin Gossypium hirsutum, dan tak terlalu sulit dijumpai di Indonesia.

Membahas soal rasa, benarkah buah tersebut punya cita rasa dingin saat dimakan? Kenyataannya memang iya.

Sedikit membahas soal bentuknya, buah salju punya wujud seperti kacang polong yakni berusuk memanjang. Bagian luar kulitnya ketika sudah bisa dikonsumsi berwarna cokelat kekuningan. Sedangkan saat dibuka, daging buahnya berwarna putih dan memang sekilas nampak punya wujud layaknya kapas.

Saat dinikmati, buah ini disebut punya cita rasa manis seperti es krim vanilla, dan tak lupa akan ada sensasi dingin yang terasa saat dinikmati.

2. Karakter tanaman

Membahas lebih detail soal karakteristrik tanaman atau pohonnya, tinggi pohon buah salju disebut bisa mencapai 30 meter, dan diameter 60 sentimeter.  Pohon ini memiliki batang berwarna abu-abu pucat, dengan daun berbentuk berseling dan menyirip merata.

Pohon ini dapat tumbuh dengan mudah di beberapa negara Amerika Selatan dan Tengah seperti Bolivia, Brasil, dan Kolombia. Lain itu kerap ditemukan juga di Ekuador, Peru, Suriname, dan Venezuela.

Namun sebenarnya, habitat alami pohon buah salju meliputi tepi sungai besar seperti Amazon. Lebih tepatnya pada area semak belukar di bawah garis air yang tinggi dan rawa berhutan.

Secara spesifik, pohonnya dapat ditemukan pada wilayah dengan ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut. Lain itu, pohon ini sebenarnya dapat tumbuh pada berbagai macam kondisi tanah. Namun mereka bisa tumbuh maksimal pada tanah yang memiliki tingkat pH 5-6,5.

3. Memiliki khasiat pengobatan

Bukan hanya memiliki keunikan berupa sensasi dingin, rupanya buah satu ini juga memiliki ragam khasiat untuk kesehatan. Mengutip salah satu sumber, disebutkan bahwa di Kolombia, buah salju diandalkan dalam pengobatan tradisional.

Lebih tepatnya, rebusan daun dan kulit kayu dari pohonnya dianggap bisa meredakan diare. Lain itu, bagian buah ini juga dimanfaatkan sebagai bahan lotion yang dipercaya dapat meredakan rematik sendi.

Bukan hanya itu, rebusan bagian pohon lainnya yakni akarnya dipercaya efektif untuk mengobati disentri, terutama bila dicampur dengan kulit buah delima. Itu baru manfaat dari pohon buah seperti batang kulit, daun, dan akar, bagaimana dengan daging buahnya secara langung?

Karena kaya akan vitamin A, mengonsumsi buah ini diyakini bisa memberikan pengaruh yang baik bagi kesehatan mata. Lain itu karena kandungan dan serat dan proteinnya yang tinggi, buah salju juga disebut ampuh dalam menyeimbangkan gula darah.

Tertarik untuk mencicipi buah salju yang memiliki sensasi dingin? Coba saja cari ke pasar Bedugul di Bali.