Nyamuk selama ini dipandang sebagai salah satu hewan yang merugikan. Tak hanya menjadi parasit, mereka dapat berperan sebagai pembawa penyakit. Mereka merugikan manusia dengan menghisap darah dan menularkan penyakit seperti DBD lewat cara tersebut.
Tapi belum banyak yang tahu, jika ternyata selama ini tidak semua nyamuk bertahan hidup dengan cara yang sama. Nyatanya, hanya nyamuk tertentu yang mengigit dan menghisap darah manusia. Apa bedanya?
1. Hanya nyamuk betina

Ternyata, selama ini hanya nyamuk betina yang bertahan hidup dengan mengigit dan menghisap darah dari manusia. Sedangkan nyamuk jantan bertahan hidup dengan memakan sari tanaman atau bunga seperti nektar.
Seperti yang diketahui, nyamuk bertahan hidup dengan mengonsumsi cairan yang mengandung protein atau gula. Di artikel sebelumnya, Bahadur pernah membahas jika nyamuk betina hanya memakan darah dari manusia. Hal tersebut dilakukan karena mereka membutuhkan kandungan protein pada darah manusia untuk perkembangan telurnya.
Di lain sisi, karena nyamuk jantan tidak bertelur, mereka cukup hanya mengonsumsi sumber protein yang berasal dari nektar atau sari protein lainnya.
Karena hal itu pula, nyamuk jantan tidak dapat menularkan penyakit. Jadi bisa disimpulkan, jika yang selama ini berperan sebagai vektor atau pembawa penyakit adalah nyamuk betina.
2. Perbedaan nyamuk jantan dan betina

Sama seperti hewan lain, di mana individu jantan biasanya berukuran lebih kecil dari individu betina. Hal yang sama nyatanya juga berlaku pada nyamuk.
Tak heran, jika biasanya kerap ada nyamuk yang nampak gendut dengan kantong perut yang penuh akan darah setelah mengigit manusia. Kemampuan itu yang tidak dimiliki nyamuk jantan. Di lain sisi, perbedaan juga dimiliki dalam hal anatomi tubuh.
Nyamuk betina memiliki dan menggunakan organ yang disebut palp rahang atas. Bagian tubuh tersebut digunakan untuk mendeteksi karbon dioksida yang dikeluarkan manusia saat mengembuskan napas. Hal tersebut yang dilakukan nyamuk dalam mendeteksi ‘mangsa’ berdarah sumber protein.
Mereka juga dapat menangkap isyarat termal seperti suhu tubuh, bahkan aroma tertentu yang manusia pancarkan, sehingga menjadikannya pemangsa.
Di lain sisi, hal yang membuat nyamuk jantan tidak dapat mengigit manusia adalah karena mereka tidak memiliki bagian mulut khusus layaknya indivdiu betina, yang diperlukan untuk menusuk kulit.
3. Nyamuk jantan tidak tertarik pada manusia
Mendukung fakta di atas, penelitian yang dipublikasi lewat laman The Conversation mengungkap bahwa nyamuk jantan tidak tertarik pada manusia. Biasanya nyamuk jantan hanya akan terbang di sekitar manusia dan menimbulkan suara yang mengganggu,
Tapi, bukan berarti mereka tidak pernah mendekati atau mengganggu kita. Masih berdasarkan publikasi yang sama, terungkap jika pada kondisi tertentu tetap ada nyamuk jantan yang mendekati manusia.
Namun hal tersebut dilakukan dengan tujuan berbeda, salah satunya adalah untuk mencari atau menarik perhatian nyamuk betina.