Kesetiaan anjing yang terekam oleh Alquran dalam kisah Ashabul Kahfi

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Anjing (Pelerin Marie-Claude/Flickr)
Anjing (Pelerin Marie-Claude/Flickr)

Surga dan neraka menjadi tempat bagi manusia kelak setelah melewati fase kehidupan. Bagi mereka yang telah beriman dan beramal saleh kepada Allah akan dijanjikan masuk ke dalam surga. Sedangkan, sebaliknya bagi mereka yang tidak memiliki akhlak baik makan akan masuk neraka.

Ternyata tidak hanya kepada manusia, hewan juga termasuk dalam penghuni surga. Kisah salah satu hewan yang dijanjikan surga adalah sosok anjing dalam kisah Ashabul Kahfi. Hewan ini diceritakan begitu setia karena menunggu para penghuni gua itu agar selamat dalam pelarian.

Lalu bagaimana kisah anjing ini terekam dalam kitab suci? Dan mengapa anjing selalu dianggap hewan yang setia? Berikut uraiannya:

1. Kisah Ashabul Kahfi

Gua Ashabul Kahfi (Syazwan Abu Bakar/Flickr)
Gua Ashabul Kahfi (Syazwan Abu Bakar/Flickr)

Anjing kerap jadi binatang yang diperdebatkan oleh sebagian masyarakat Muslim. Padahal dalam Alquran, anjing sempat disebut beberapa kali, termasuk dalam surat Al-Kahfi. Dalam surat tersebut kata anjing disebut sebanyak empat kali yakni pada ayat ke 18 dan 24, yaitu dalam kisah Ashabul Kahfi.

Kisah Ashabul Kahfi ini menurut Quraish Shihab merujuk pada dua peristiwa besar. Peristiwa pertama yakni terjadi saat masa pemerintahan raja-raja Saluqi tepatnya saat penaklukan singgasana Suriah. Raja Antiogos IV mewajibkan seluruh penganut Yahudi di Palestina untuk memeluk agama Yunani kuno.

  Menapaki jalur legendaris puncak, tempat pejabat kompeni hilangkan penat

Agar bisa melancarkan keinginannya tersebut, tulis Quraish Shihab, Raja Antiogos IV yang bergelar Nabivanes (176-86 SM) melakukan propaganda dengan merusak ibadah orang Yahudi. Dia juga membakar naskah Taurat tanpa tersisa.

Sedangkan yang kedua adalah kisah Kaisar Hadrianus pada zaman imperium Romawi. Dirinya memperlakukan orang Yahudi serupa dengan Antiogos. Namun sikapnya mendapat pertentangan dari para pembesar Yahudi hingga berujung kekalahan.

Tetapi selang tiga tahun kalah, Hadrianus berhasil merebut kembali kekuasaannya, semenjak saat itu, dia ingin menghancurkan jejak-jejak umat Yahudi. Bersama pasukannya, Hadrianus membasmi para penguasa Yahudi dan menghapuskan seluruh simbol dan ajarannya.

2. Anjing dalam kitab suci

Anjing (José Manuel Vaquera/Flickr)
Anjing (José Manuel Vaquera/Flickr)

Anjing ini dikisahkan bersama dengan Ashabul Kahfi yakni pemuda yang tertidur di dalam gua. Dalam kisahnya tujuh pemuda ini lari dari seorang raja kejam. Raja ini meminta seluruh rakyatnya untuk menyembah selain Allah SWT, bila tidak dipatuhi, akan disiksa dan dibunuh.

Di tengah ancaman tersebut, tidak ada pilihan lain bagi seluruh rakyat untuk mematuhi rajanya, kecuali tujuh pemuda yang memilih melarikan diri dan bersembunyi dari kejaran pasukan raja ini. Tujuh orang ini adalah Muksalmina, Tamlikha, Falyastathyunis, Marthunis, Nainuwis, Sariyulis, Dzunawis, dan anjing bernama Qithmir.

  3 hewan ini dipercaya mampu mendeteksi keberadaan makhluk halus

Akhirnya mereka semua tiba dalam gua. Anjing ini menjadi penjaga pintu gua tersebut, sampai tiba waktunya ketika Allah SWT menidurkan mereka semua di dalamnya. Dengan pengorbanannya anjing tersebut juga dikenal dengan anjing Ashabul Kahfi.

Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur, dan kami bolak-balikan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua,” firman Allah SWT dalam surat Al-Kahfi ayat 18.

Dalam surat Al-Kahfi ayat 10 sampai 26 diceritakan ketujuh pemuda dan seekor anjing tersebut tertidur dalam gua selama 309 tahun tanpa mereka sadari. Setelah ratusan tahun berlalu, generasi dan kepemimpinan pun berganti. Hingga akhirnya mereka dibangunkan kembali oleh Allah SWT.

Saat itulah, salah satu dari tujuh pemuda Ashabul Kahfi pergi ke kota untuk membeli makanan. Baru diketahui bahwa uang yang dirinya miliki sudah berusia ratusan tahun. Setelahnya terbukalah fakta bahwa pemuda ini merupakan salah satu dari tujuh pemuda yang melarikan diri ke dalam gua.

  Jejak peradaban Citarum, sungai terpanjang di tanah Pasundan

3. Anjing bagi orang Arab

Anjing (Jesus GAG/Flickr)
Anjing (Jesus GAG/Flickr)

Dalam Alquran, anjing memang diberi kehormatan sebagai penjaga Ashabul Kahfi. Dalam tradisi ekstologi Islam, di akhirat kelak, anjing Ashabul Kahfi ini diberi tempat khusus di surga bersama dengan kambing Nabi Ibrahim. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada yang salah dengan anjing.

Dalam fiqih beberapa mahzab pun diperbolehkan memelihara anjing karena beberapa tujuan. Bahkan kitab-kitab fiqih menggelari anjing sebagai hewan yang bau mulutnya paling wangi (athyabul hayawan nakhah). Mungkin karena inilah, salah satu suku Arab ada yang bernama Bani Kalb (anjing).

Lebih dari itu, istri terakhir nabi yang bernama Maimunah binti Harits diriwayatkan memiliki peliharaan anjing kesayangan. Maimunah bahkan seringkali membawa serta anjing itu dalam perjalanannya. Tak terkecuali ketika naik haji, dirinya tak sungkan membawanya.

Demikianlah sekilas mengani sosok anjing yang terekam dalam masyarakat klasik. Walau hingga kini, masih sering dikucilkan, namun kesetiaannya telah menjadikannya masuk dalam sejarah. 

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata