Menyingkap habitat tarantula-tarantula eksotis asli Indonesia

Tarantula (Theraphosidae) adalah jenis laba-laba yang dikenal sebagai predator yang cukup besar dan umumnya memiliki bulu. Tercatat paling tidak ada sekitar 800 spesies tarantula yang telah berhasil teridentifikasi di seluruh belahan bumi.

Meski tergolong hewan predator, namun sebagian besar spesies tarantula tidak berbahaya untuk manusia, dan beberapa jenis spesies justru menjadi incaran para pencinta hewan dan diperdagangkan sebagai hewan peliharaaan eksotik.

Kala tarantula menggigit, biasanya menyakitkan bagi manusia karena memiliki taring yang cukup tajam. Ada beberapa kasus yang menyebut bahwa gigitan tarantula lebih menyakitkan dari sengatan tawon. Namun begitu, racun pada tarantula lebih lemah ketimbang racun lebah madu.

Habitat umum tarantula

Ilustrasi sarang tarantula
Ilustrasi sarang tarantula (Thomas Milne/Flickr)

Dalam habitatnya, tarantula menghuni daerah-daerah dengan iklim hangat di seluruh dunia, seperti di termasuk Amerika Selatan, Amerika Utara, Eropa Selatan, Afrika, bagian selatan Asia–termasuk Indonesia, dan Australia. Disebutkan beberapa spesies tarantula bahkan bisa hidup 15-25 tahun lamanya.

Dalam membangun populasinya, tarantula biasanya membuat sarang yang berupa liang bawah tanah (fossorial), beberapa lainnya hidup di atas tanah (terestrial), dan sebagian lain hidup di pohon-pohon (arboreal) dengan membuat sarang laiknya burung. Tarantula juga lazim ditemukan di hutan hujan, padang pasir, dan gurun, serta habitat lainnya.

Ada segelintir tarantula yang cukup terkenal, sebut saja tarantula Goliath yang merupakan salah satu spesies tarantula terbesar yang ditemukan di Amerika Selatan, atau tarantula Pinktoe yang eksotis seperti bulu kucing. Maka tak heran tarantula ini kerap disebut sebagai ‘tarantula kucing’.

Yang tak kalah menarik adalah tarantula Chilean Rose, spesies tarantula yang ditemukan di Chile ini dikenal dengan nama “tarantula mawar” karena warna bulu yang merah muda.

Bagaimana dengan tarantula yang ada di Indonesia? Nah, dalam artikel ini akan membahas beberapa spesies tarantula yang ditemukan pada beberapa wilayah di Indonesia.

Berikut ulasannya.

1. Tarantula Jawa

Tarantula Jawa
Tarantula Jawa (Yvonne Spidergirl/Flickr)

Tarantula jawa atau Selenocosmia Javanensis, merupakan salah satu jenis tarantula agresif yang bergerak lamban. Populasinya bisa ditemui di hutan hujan atau sawah di beberapa pulau di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Secara fisik, tarantula ini umumnya berwarna gelap dan cenderung hitam, namun ada beberapa spesies yang ditemukan memiliki kaki berwarna kuning.

2. Tarantula Sangihe

Tarantula Sangihe
Tarantula Sangihe (Eric Reynolds/Flickr)

Lanjut ke tarantula asli Pulau Sangihe ini boleh jadi sebagai satu di antara banyak spesies tarantula yang unik. Pemilik nama latin Lampropelma nigerrimum ini memiliki kaki pendek nan kuat. Namun begitu, tarantula sangihe termasuk laba-laba besar dengan diameter tubuh–termasuk kaki–sekira 16 cm.

Pernah dianggap punah, namun beberapa ilmuwan kembali menemukannya pada 2007 di dataran rendah primer, areal perbukitan, atau hutan dataran rendah dengan ekosistem yang unik, yakni hidup di dalam lubang didibangunnya dari ranting/dahan pohon.

Untuk jenis kelamin betina, tarantula jenis ini lebih suka berada di batang pohon-pohon besar, atau di sela-sela bebatuan besar perbukitan. Berbeda dengan sang pejantan yang gemar merambah tanah.

3. Tarantula Sumatra

Tarantula Sumatra
Tarantula Sumatra (Vanessa Geyer/Flickr)

Tak berbeda dengan tarantula sangihe, tarantula sumatra (Cyriopagopus sp.) atau juga dikenal dengan Sumatran Tiger, adalah tarantula besar dengan warna bulu eksotis dan memikat. Dengan dominasi warna tubuh hitam, tarantula ini diselimuti bulu-bulu berwarna cerah cenderung kekuningan.

Ini adalah salah satu spesies tarantula yang cukup besar dengan rentang kaki–dari ujung kiri hingga kanan–sepanjang 22 cm, serta hidup di hutan dataran rendah dan hutan perbukitan, serta lazim ditemui di pohon berlubang.

4. Tarantula Borneo

Tarantula Borneo
Vogelspinne Borneo Black, ( Lampropelma sp. ), Naturschutzgebiet Sepilok, Sabah, Borneo, Malaysia

Populer dikalangan pencinta tarantula dengan mana Black Borneo, setidaknya Lampropelma sp. menjadi salah satu spesies yang bisa menjadi jati diri Pulau Kalimantan sebagai surga hewan-hewan eksotis.

Ini adalah laba-laba besar dengan rentang kaki sekira 20 cm yang memilik warna hitam keabuan mentereng, terlebih jika terkena sinar matahari.

Pegunungan, perbukitan, dan hutan hujan, serta kawasan-kawasan lembab di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur, adalah habitat utama spesies ini. Meski begitu, ‘Si Hitam’ eksotis ini juga bisa ditemui di negara bagian Sabah, Malaysia.

5. Tarantula Sulawesi

Tarantula Sulawesi
Tarantula Sulawesi (Jason/Flickr)

Mendapat julukan Grey Sulawesi Velvet, tarantula sulawesi (Cyriopagopus sp) memang memiliki warna bak beludru abu-abu. Boleh jadi, dengan rentang kaki sepanjang 25 cm, ini adalah laba-laba besar yang bisa ditemui di habitat pegunungan, perbukitan, bahkan hutan, pada beberapa wilayah di Sulawesi.

Nah, itulah tadi beberapa spesies tarantula asli dari kepualaun di Indonesia. Meski masih banyak lagi spesies tarantula di beberapa kepulauan di Indonesia, seperti tarantula maluku atau tarantula papua, namun ragam jenis tadi menggambarkan begitu beragamnya fauna melata di Indonesia, mulai dari yang endemik pulau hingga endemik wilayah tertentu.