Makanan khas Indonesia belum lengkap rasanya jika tidak diolah dengan rempah. Bagi orang Indonesia di berbagai daerah, rempah telah menjadi kunci dalam berbagai olahan masakan tradisional. Karena itu tak jarang, jika banyak sejumlah kalangan yang memutuskan untuk memiliki tanaman rempah sendiri.
Ada berbagai alasan yang membuat seseorang memutuskan untuk memiliki atau membangun kebun tanaman rempah sendiri. Entah karena hobi, kemudahan untuk mendapat rempah yang diinginkan, hingga meminimalisir pengeluaran menjadi lebih hemat.
Nyatanya, memang ada banyak jenis tanaman rempah yang dapat dipelihara secara mandiri. Ditambah lagi, tidak terlalu diperlukan upaya yang sulit untuk memeliharanya.
Lalu apa saja ragam jenis tanaman rempah yang biasanya dapat dipelihara dengan mudah di rumah? Berikut 5 di antaranya.
1. Tanaman rempah jahe

Rempah satu ini bisa dibilang juru kunci dan induk dari sederet jenis rempah lain yang umum ditemui. Bahkan nyatanya, hampir semua masakan tradisional atau rumahan di Indonesia membutuhkan jahe.
Kabar baiknya, jahe termasuk salah satu jenis tanaman rempah yang tak terlalu sulit dipelihara. Menanam jahe secara mandiri dapat dilakukan dengan memotong rimpang yang mengandung ‘mata’ alias tunas yang sedang tumbuh.
Bagi pembaca yang mungkin belum mengetahui, rimpang adalah modifikasi batang tumbuhan menjalar di bawah permukaan tanah, dan dapat menghasilkan tunas serta akar baru dari ruas-ruasnya.
Tanam potongan rimpang tersebut dalam sebuah pot yang sebelumnya sudah diisi tanah subur, dengan kedalaman 1 inci atau sekitar 2,5 sentimeter. Dari segi perawatan, tanaman jahe ini perlu disimpan pada tempat yang terang dan rutin disiram agar tanahnya tetap basah serta lembap.
Memang perlu sedikit bersabar, karena tanaman jahe nantinya baru bisa ditanam saat sudah sampai di usia 8-10 bulan. Atau lebih tepatnya ketika bagian daun tanaman ini sudah mengering.
2. Kunyit

Siapa tidak mengenal kunyit? Jenis rempah satu ini banyak dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada lauk yang diolah dengan bumbu kuning. Contoh olahan yang dimaksud biasanya opor, pesmol, atau kari.
Hampir sama seperti jahe, pemeliharaan tanaman kunyit secara mandiri dapat dilakukan dengan menanam bagian akar umbinya. Kedalamannya akar yang ditanam pun sama berada di kedalaman 2,5 sentimeter pada tanah di pot.
Tanaman kunyit biasanya siap dipanen saat sudah sampai di uisa 7-10 bulan, ketika daunnya sudah berubah menjadi kuning kecokelatan.
3. Lengkuas

Jenis rempah satu ini jadi pelengkap antara trio rempah yang banyak digunakan untuk memasak bersama jahe dan kunyit. Rendang, adalah salah satu makanan populer khas Indonesia yang membutuhkan peran penting lengkuas.
Sedikit berbeda dari jahe dan kunyit, rimpang yang akan ditanam dari tanaman satu ini perlu ditanam sedikit lebih dalam, yakni sekitar 5-10 sentimeter di tanah. Lain itu, secara spesifik tiap penanaman bibit atau rimpang yang berbeda juga perlu diberi jarak sekitar 20 sentimeter.
Sedikit lebih lama, tanaman rempah lengkuas baru bisa dipanen setelah usianya sudah sampai di kisran 10-12 bulan.
4. Serai

Punya khasiat menghilangkan bau, rempah satu ini biasanya banyak dimanfaatkan sebagai penghilang aroma amis pada berbagai jenis lauk. Mulai dari ikan, daging, hingga ayam, biasanya saat dimasak menggunakan serai untuk memberikan aroma sedap.
Penanaman serai dapat dilakukan dengan memanfaatkan serai tipis yang ada di dapur. Pertama-tama, rendam serai dalam air selama 10 hari untuk memunculkan akarnya.
Jika akar sudah muncul, pindahkan ke tanah dan tanam dengan kedalaman sekitar 30 sentimeter. Lebih singkat, serai sudah bisa dimanfaatkan ketika usia tanamnya sudah mencapai 100 hari atau sekitar tiga bulan, ketika daun atasnya sudah rimbun.
5. Tanaman rempah cikur

Memiliki nama lain kencur, rempah satu ini jadi kunci utama dalam jajanan populer yakni seblak. Bukan tanpa alasan, jenis rempah satu ini mampu membuat masakan menjadi lebih sedap dan gurih.
Penanaman cikur secara mandiri bisa memanfaatkan rimpangnya yang sudah berusia tua dan nampak muncul tunas. Tanam rimpang tersebut dalam tanah dengan kedalam sekitar 20-30 sentimeter. Dengan perawatan yang sama seperti jahe dan kunyit, tanaman cikur bisa dipanen ketika sudah sampai usia 8-12 bulan.