5 jenis pohon yang sering dijadikan pelindung jalan – Dalam pembangunan infrastruktur berupa jalanan, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam jangka waktu panjang, salah satunya lingkungan. Selain badan jalan, pembatas tengah, atau batas pinggir, perlu ada pembangunan lingkungan seperti penghijauan dan pelindung jalan.
Karena itu, biasanya di setiap jalan selalu disertakan penanaman sejumlah pohon. Selain untuk peneduh, pohon yang ditanam juga berfungsi sebagai filter udara dari pencemaran dan peredam kebisingan kendaraan.
Ada beberapa jenis pohon yang biasa ditanam sebagai pelindung baik di jalan nasional atau jalan tol. Apa saja jenis pohon yang dimaksud? Berikut 5 di antaranya.
1. Ketapang kencana
Jenis pohon satu ini merupakan pohon peneduh yang sebenarnya juga banyak dijadikan penghias di taman rumah atau kebun. Diketahui kalau sebenarnya, ketapang kencana adalah tumbuhan endemik Madagaskar, yang kemudian diperkenalkan ke berbagai daerah tropis, termasuk Indonesia.
Pohon ini punya wujud ramping, tapi ranting membentang dan bertingkat sehingga tepat untuk dimanfaatkan sebagai peneduh. Ketapang kencana mampu tumbuh hingga ketinggian 10-20 meter, dengan daun-daun yang bergerombol seperti membentuk payung.
Daunnya berwarna hijau terang ketika berumur muda, dan akan tetap terlihat hijau meski tengah terjadi pergantian musim. Selain itu, pohon ini juga punya bunga berwarna kehijauan dan buah kecil berukuran sekitar 1,5 sentimeter.
2. Mahoni
Punya nama latin Swietenia macrophylla, aslinya pohon satu ini diketahui berasal dari Amerika Selatan, Meksiko dan Amerika Tengah. Namun, seiring berjalannya waktu, keberadaannya banyak diperkenalkan dan dinaturalisasi oleh sejumlah negara di kawasan Asia. Termasuk Filipina, Singapura, dan Indonesia.
Mahoni sering dijadikan sebagai tanaman pelindung, karena punya batang yang besar dan tinggi, serta memiliki daun yang rimbun. Di samping itu, mahoni juga dibudidayakan karena kayunya punya nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Pohon mahoni bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 25 meter. Alasan lain yang membuat mahoni sering dijadikan tanaman peneduh di pinggir jalan, adalah karena mudah untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan ekstrem. Keberadaannya diyakini mampu menyerap karbon tinggi dan mengurangi polusi yang ditibulkan kendaraan bermotor.
3. Pohon pelindung angsana
Dikenal juga dengan nama sonokembang, pohon dengan nama ilmiah Pterocarpus indicus sebenarnya juga dikenal sebagai penghasil kayu berkualitas tinggi. Secara alami, penyebarannya ditemukan di wilayah Burma, Asia Tenggara, Cina Selatan, hingga Kepulauan Solomon.
Kanguru mantel emas, mamalia berkantung endemik dari tanah Papua
Pohon angsana bisa tumbuh hingga ketinggian 40 meter. Pohon ini juga punya bunga indah berwarna kuning cerah yang bisa bermekaran. Bunga tersebut mendukung keberadaannya sebagai pohon peneduh di pinggir jalan.
Angsana sendiri termasuk jenis pohon yang mudah diperbanyak dengan biji maupun dengan stek cabang dan rantingnya. Sementara itu hasil kayu angsana, selama ini banyak digunakan dalam konstruksi ringan maupun berat. Misalnya menjadi rangka bangunan, tiang, pilar, jembatan, bantalan rel kereta api, dan masih banyak lagi.
4. Pohon pelindung trembesi
Dijuluki sebagai pohon hujan, spesies satu ini dikenal punya bentuk besar dan bisa tumbuh dengan cepat. Lain itu, rangkaian daunnya akan tumbuh menyerupai payung dan melebar. Tak heran, jika pohon yang punya nama latin Samanea saman ini banyak ditanam sebagai peneduh.
Yang perlu diperhatikan, penanamannya pada kawasan jalanan biasanya memperhatikan perhitungan titik tertentu. Hal tersebut lantaran perakaran dari pohon ini tumbuh cukup meluas dan bisa memengaruhi jalanan.
Bisa tumbuh dengan ketinggian mencapai 25-30 meter, pohon trembesi mampu menyerap CO2 puluhan kali dari pohon biasa. Lebih detail, pohon trembesi mampu menyerap sebanyak 28,5 ton karbon dioksida setiap tahunnya. Angka tersebut lebih besar dibanding kebanyakan pohon biasa, yang rata-rata menyerap 1 ton karbon dalam 20 tahun masa hidupnya.
5. Tabebuya
Pohon satu ini sering disalahartikan sebagai pohon sakura yang berasal dari Jepang, padahal keduanya berbeda. Hal tersebut lantaran bagian paling mencolok dari pohon Tabebuya adalah bunganya yang jika mekar akan terdiri dari berbagai warna. Mulai dari kuning, pink, ungu, hingga merah tua. Karena itu selain peneduh, wujudnya juga banyak dimanfaatkan sebagai penghias untuk pelengkap estetis.
Pohon dengan nama latin Handroanthus chrysotrichus ini aslinya berasal dari Brazil. Tak hanya indah, keberadaannya juga disebut mampu membersihkan udara dari polutan yang berbahaya.
Masuk dalam kelompok tumbuhan besar, pohon satu ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 50 meter. Bagian bunganya sendiri dapat tumbuh secara bergerombol pada satu tangkai dengan warna yang bervariasi.