Bunglon jambul hijau, si penipu ulung dengan kemampuan mengubah warna – Bunglon jambul hijau merupakan hewan jenis reptil yang mempunyai kemampuan mengubah warna tubuhnya dengan menyesuaikan warna tempat di mana dia berada. Reptil dengan nama latin Bronchocela cristatella ini mengubah warna sebagai teknik untuk mengelabui musuhnya.
Hewan ini kerap ditemukan di semak, perdu dan pohon-pohon peneduh di kebun dan perkarangan rumah. Sering juga kedapatan jatuh dari pohon atau perdu ketika mengejar mangsanya. Makanan utama dari hewan yang satu ini adalah serangga kecil.
Lalu bagaimana hewan ini mengelabui musuhnya? Dan di mana saja persebarannya? Berikut uraiannya:
1. Bunglon jambul hijau
Hewan yang satu ini memiliki pembawaan tenang ketika hingga di atas daun pohon jati (Tectinona grandis) pada malam hari. Warna kulitnya tidak mencolok karena berpadu dengan warna daun. Ketika berpindah dari daun satu ke daun lain jalannya pelan, sehingga memudahkan untuk diabadikan dengan kamera.
Begitu pindah ke daun yang kering warnanya berubah menjadi kuning kecoklatan. Inilah bunglon jambul hijau, si kadal yang memiliki kemampuan mengubah warna tubuhnya dengan menyesuaikan warna tempat di mana dia berada. Atau sesuai dengan keadaan emosi, cahaya, suhu dan kelembapan lingkungannya.
Biasanya hewan yang memiliki nama latin Bronchocela cristatella ini berubah menjadi warna hijau kecokelatan atau cokelat. Perubahan ini biasanya sebagai strategi untuk mengelabui musuhnya. Saat kadal ini marah, warna kulitnya cenderung lebih gelap.
“Kemampuan mengubah warnanya ini selain digunakan untuk melindungi diri dari predator juga digunakan untuk mencari mangsa,” tulis Falahi Mubarok dalam Bunglon Jambul Hijau Si Reptil yang Mampu Berubah Warna yang dimuat Mongabay Indonesia.
Disebutkan oleh Falahi, banyak yang mengira bunglon mengubah warna kulitnya sebagai kamuflase atau respon terhadap musuh yang membahayakan, padahal menurutnya bukan hanya itu.
Namun jelas Falahi, dia tidak bisa mengubah warna kulitnya ke semua warna, melainkan hanya warna-warna tertentu saja. Sementara sel yang mendukung dan membuat perubahan ini terjadi disebut dengan chirsmastophores.
2. Pola reproduksi
Pada umumnya, bunglon berkembang biak dengan bertelur (ovivar), namun ada beberapa spesies bunglon yang bertelur di dalam perut dan membesarkan anaknya di dalam perut sebelum dilahirkan (ovovivivar). Spesies bunglon yang bertelur mempunyai telur setelah 3-6 minggu setelah kawin.
Bila akan bertelur, bunglon betina akan turun ke tanah dan mulai menggali lubang antara 10-30 cm tergantung spesies bunglon. Dia akan masuk ke dalam liang tersebut, spesies bunglon yang bertelur mempunyai telur setelah 3-6 minggu setelah kawin.
Bunglon memiliki ukuran telur dan bayi yang bervariasi tergantung spesies. Biasanya, telur akan menetas setelah 4-12 bulan, ini juga tergantung spesiesnya. Spesies bunglon yang bertelur beranak seperti bunglon jackson (Trioceros jacksonil) yang mempunyai masa kehamilan 5-7 bulan.
Falahi menyebut masing-masing anak akan lahir dalam membran lengket yang merupakan kantong kuning telur. Induknya akan menempelkan telur tersebut pada ranting di mana membran akan pecah dan kemudian bayi bunglon bisa keluar.
“Spesies bunglon ini bisa mempunyai 30 ekor anak sekaligus sekali kehamilan,” jelasnya.
3. Penyebaran hewan
Falahi menjelaskan bunglon jambul hijau ketika tumbuh panjangnya bisa mencapai sekitar 57 cm (22 inci). Di leher atasnya terdapat deretan jambul berwarna hijau terang, bentuknya bergerigi yang menjadikannya disebut dengan bunglon jambul, meskipun jumlahnya tidak sebanyak seperti pada bunglon surai.
Bunglon adalah hewan eksotis dari kelas reptil yang hidupnya di pohon. Bentuknya mirip dengan iguana dan menjadi salah satu reptil yang paling terkenal di daerah penduduk asli benua Afrika dan Madagaskar, bisa juga ditemukan di beberapa kawasan lain di Eropa dan Asia.
Tetapi ada lebih dari 120 spesies yang termasuk dalam keluarga bunglon Chameleon ditemukan di wilayah Mediterania. Bunglon ini tersebar di Myanmar bagian selatan, Kepulauan Nikobar, Semenanjung Malaya, dan Thailand bagian selatan.
Sementara di Indonesia, bunglon ini tersebar di pulau-pulau Jawa, Bali, Borneo, Sulawesi, Sumatra, Nias, Mentawai, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara, Maluku. Bagi orang awan, mengetahui bunglon sebagai kadal yang pandai mengubah warna kulit dan bisa memanjat dengan handal.
Bunglon kerap ditemukan di semak, perdu dan pohon-pohon peneduh di kebun dan pekarangan rumah. Sering juga kedapatan jatuh dari pohon atau perdu di saat mengejar mangsanya, tetapi dengan segera berlari menuju pohon terdekat. Makanan utamanya yaitu serangga kecil.